'Bout

Foto saya
Malang, Indonesia
Knowledge and Experience is the BEST TEACHER in this WORLD..

Wabah serangga TOMCAT

 
 
 


 
Surabaya - Serangan serangga Tomcat ternyata tidak hanya terjadi di kawasan elit Apartemen Eastcoast Laguna Indah, Pakuwon City. Tomcat diketahui juga menyerang kawasan sekolah di Kenjeran dan beberapa titik di Wonorejo Surabaya.

Laporan serangan Tomcat ini awalnya terjadi di Eastcoast lantai teratas apartemen 10 lantai ini diketahui. Dan ditinggali sekitar 50 hingga 100 populasi Tomcat.


"Paling banyak populasi Tomcat di roof atau atap yang lembab," kata Pengamat Hama Penyakit Tumbuhan Dinas Pertanian Kota Surabaya, Radix Prima kepada detiksurabaya.com, Sabtu (17/3/2012).


Maka Radix melakukan penyemprotan pestisida nabati di beberapa rumah di kawasan Apartemen Eastcoast. Pestisida berbahan laos, daun mimba dan sereh ini bertujuan untuk mematikan Tomcat yang sudah meresahkan warga apartemen elit tersebut.


"Semalam kami sudah melakukan penyemprotan. Asal ada cahaya, Tomcat langsung muncul, lalu kami semprot," terangnya.


Radix juga mendapat laporan, bahwa masyarakat yang tinggal di kawasan Wonorejo juga menjadi korban gigitan Tomcat. Penghuni mess Taxi Orens sejak awal pekan lalu juga mengalami gangguan dan keluhan yang sama dari serangga mirip semut bersayap ini.

Tak hanya itu, Radix juga menerima laporan bahwa sekitar 19-20 siswa

sekolah di Perguruan Al Muttaqien Jalan Memet Sastrawirya Kompleks Perumahan Dinas TNI AL Kenjeran menderita luka yang sama diderita warga Eastcoast. Namun, belasan siswa ini masih dalam pemeriksaan apakah luka tersebut diakibatkan gigitan Tomcat atau hanya karena bakteri lain.

"Nanti kami akan sidak ke mess Taxi Orens di Wonorejo. Kalau yang di Kenjeran, masih dalam pemeriksaan dokter," terang Radix.


Diberitakan sebelumnya, beberapa warga yang tinggal di Apartemen Eastcoast diserbu serangga beracun. Sejak Selasa (13/3/2012) Ida Yanti (42) baby sitter yang tinggal di lantai 1 Eastcoast mengalami luka merah semacam luka bakar di bagian muka, tubuh dan lengan. Setelah diperiksa, luka gatal-gatal yang juga menimbulkan luka panas ini ditimbulkan oleh cairan beracun Serangga Tomcat.

Seberapa bahaya?
Penampilan serangga yang memiliki nama ilmiah Paederus riparius atau sering disebut Tomcat sekilas tak berbahaya. Tapi, siapa sangka serangga kecil berwarna merah-hitam ini bisa menyebabkan ratusan orang mengalami luka seperti terkena herpes.

Serangan Tomcat di Surabaya misalnya, yang memakan korban para penghuni perumahan dan apartemen. Dikutip dari Wellness, tubuh kumbang berukuran 7-8 mm, yang juga dikenal sebagai semut kanai atau semut kayap ini, mengandung toksin paederin. Di masa lalu, racun yang menyebabkan luka bakar pada kulit manusia ini digunakan untuk membakar kutil.
Konsentrasi racun Tomcat 12 kali lebih tinggi daripada racun kobra. Racun ini bahkan bisa bertahan delapan tahun setelah serangga mati.

Kumbang ini sangat suka dengan cahaya di malam hari, sehingga banyak yang menjadi korban adalah pengendara motor, atau mereka yang berada dalam rumah dengan cahaya terang atau sedang berkemah di dekat hutan.

Umumnya, serangan Tomcat terjadi sepanjang tahun namun mencapai puncak pada Juli-September yang memiliki kelembapan iklim.
Pencegahan dan Pengobatan
Kumbang ini sangat tertarik dengan cahaya, sehingga sebaiknya hindari berada terlalu dekat dengan cahaya lampu atau minimalkan penggunaan cahaya dekat pintu dan jendela.

Gunakan jaring nyamuk atau semprot aerosol  atau pestisida organik dari campuran laos, daun mimba, dan sereh untuk mematikan kumbang yang masuk.

Bila ada kumbang kanai yang hinggap di kulit, jangan mematikannya di tubuh, namun tiup hingga pergi.

Jika kulit mengalami kontak dengan serangga ini, timbul sensasi terbakar yang kemudian menjadi kemerahan disertai munculnya nanah di bagian tengah dalam beberapa hari. 

Segera cuci bagian yang terkena dengan air dan sabun. Jika terjadi reaksi kulit, cuci dengan antiseptik ringan pemanganate kalium dilusian (Kmn04) seperti hydrocortisone 1% dan krim steroid lemah misalnya betametasone dan antibiotik neomycin sulfat 5%.

Jangan menggaruk luka, karena racunnya bahkan dapat berpindah ke bagian lain kulit lewat cairan di luka. Namun, bila luka terjadi pada area mata dan selaput lendir, sebaiknya segera ke dokter.

Dengan pengobatan, umumnya luka akan membaik dalam 10 hari hingga tiga minggu tanpa menimbulkan bekas. Namun, luka dapat membekas jika melibatkan dermis.

Dokter juga menyarankan untuk menghindari sinar matahari agar tak terjadi inflamasi luka yang menyebabkan bekas kehitaman.
 

Tips menghindari

Yang perlu diwaspadai bukan hanya racun yang keluar saat menggigit, tapi juga gesekan sayap yang memperparah rasa gatal.

"Racun yang dikeluarkan serangga itu jenis zat asam sehingga membuat gatal, iritasi, membuat kulit melembung," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Budi Rahayu, kepada VIVAnews.

Habitat serangga jenis Arthropoda itu paling banyak di rerumputan atau semak, dan lampu yang menyala di malam hari. Karenanya, biasakan menutup pintu dan jendela rumah, dan kalau perlu gunakan kelambu saat tidur untuk mengurangi risiko serangan Tomcat.

Budi mengimbau masyarakat untuk menghindari kontak langsung dengan jenis serangga tersebut. Namun, tak perlu panik jika terlanjut terkena gigitan. Cukup mencuci bagian permukaan kulit dengan air sabun, lalu oleskan salep untuk menghilangkan gatal atau alergi. Jangan garuk untuk menghindari infeksi.

Pengamat Hama Dinas Pertanian Kota Surabaya, Radix Prima, menambahkan bahwa Tomcat memiliki senjata untuk melumpuhkan lawan dengan menggeluarkan kelenjar toksin. "Itu ada di belakang tubuhnya, berupa cairan," kata Prima.

Meski demikian, Tomcat merupakan sejenis wereng yang justru 'bersahabat' dengan petani. "Habitatnya di semak-semak, tempat yang lembab dan keluarnya pada malam hari. Termasuk di genangan air bersih, serta sangat suka di sinar lampu," kata Radix.

Terkait munculnya sejumlah kasus di Surabaya, Budi belum bisa menyebutnya sebagai wabah. "Selain tidak terjadi di banyak tempat, juga tidak ada data resmi terkait laporan orang-orang yang mengalaminya," kata Budi. (ren)

• VIVAnews

Posted by
Guugle

More

Racun Lebah, Dapat Digunakan Sebagai Bahan Pendeteksi Bom

Racun pada lebah ternyata bisa digunakan untuk mendeteksi bom. Penggunaan teknologi dengan teknik ini segera dipatenkan.
Peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menemukan ada fragmen protein dalam racun lebah, yang disebut bombitin, dapat mendeteksi bahan peledak, seperti TNT.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-qrdfDI1bZkMAkn0OaSbw9H5936R6laQd9wuZI5juuvAJR5Jn6k-c9HRNyX1A5vb7GPb14Rj0y_KX3cYjDC-8ORGKBZabE-TPfcmQ-xBPJXILPDZnHPAj3pjNuEu6_G2D6Tg7IbLo5_zW/
Pada saat percobaan tim MIT melapisi bagian dalam tabung karbon dengan bombitin. Kemudian, tabung itu diletakkan di sekitar sampel udara yang diambil dari sekitar berbagai bahan peledak.
Tim mendapati perubahan panjang gelombang pendaran cahaya tabung berubah ketika molekul nitroaromatik dari bahan peledak bersatu dengan protein dari lebah. Perubahan ini tak kasat mata, tapi dapat dideteksi dengan mikroskop khusus.
Tim MIT bukan hanya dapat mendeteksi adanya bahan peledak, melainkan mereka juga dapat membedakan tipe-tipe bahan peledak dengan menggunakan kombinasi tabung karbon dengan berbagai bombitin.
Pendeteksi bahan peledak yang saat ini dipakai di bandara mampu menganalisis partikel di udara. Tetapi, sensor belum dapat mendeteksi pada level molekul.
Ketika dipadankan dengan sensor yang sudah ada di bandara, bombitin akan meningkatkan sensitivitas sensor yang membuatnya lebih efektif. Beberapa perusahaan komersial serta militer sudah menyatakan tertarik dengan temuan ini. Teknologinya sendiri saat ini sedang dalam proses untuk mendapatkan paten.

Posted by
Guugle

More

2050, Rokok akan Menghilang

 


Aktivitas merokok ditengarai akan benar-benar menghilang pada 2050, setidaknya hal itu dipercayai para ahli.
Kombinasi kenaikan harga dan semakin banyaknya larangan merokok di tempat umum diyakini bisa mematikan kebiasaan itu. Menurut laporan setebal 72 halaman oleh analis Citigroup, dimungkinkan, tidak akan ada perokok yang tersisa di Inggris dan negara-negara maju lainnya dalam waktu antara 30 dan 50 tahun.
Terdapat sekitar 10 juta orang Inggris yang merokok, 22 persen pria dan 21 persen perempuan. Angka itu dikatahui menurun 1 persen sejak larangan merokok diberlakukan.
Amanda Sandford, dari komunitas Aksi Merokok dan Kesehatan, mengatakan pengurangan perokok hingga 10 persen dari populasi bisa dicapai dalam dekade berikutnya.

Posted by
Guugle

More
Guugle. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © 2012 GuugleTemplate by :Urangkurai.Powered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.